Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday, August 2, 2009

Hotel Sawunggaling

Hotel SawunggalingPDFPrintE-mail
Written by Administrator
Monday, 13 July 2009
Hotel SawunggalingSejak pertengahan abad ke 19, Kota Bandung terkenal sebagai kota pendidikan. Orang Belanda menyebutkan sebagai kota pusat intelektual dan pusat pemerintahan Hindia Belanda.Dari sinilah tumbuh pesat tempat-tempat pendidikan mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Tinggi. Tahun 1894 didirikan sekolah guru dan tahun 1879 didirikan sekolah persiapan Pamong Praja yang bahasa belandanya di sebut OSIVIA/Opleiding School Voor Indlansche Ambtenaren.

Pada akhir abad ke 19 makin banyak sekolah antara lain Sekolah Belanda HIS, Sekolah Dasar Eropa ELS, Sekolah Menengah MULO, Sekolah Menengah Atas AMS dan sekolah lanjut HBS, dan lain-lain sekolah swasta. Puncak dari tumbuhnya sekolah-sekolah tersebut adalah Sekolah Tinggi Teknik/Technishe Hoogeschool yang jatuh pada tanggal 3 Juli 1920, yang kemudian sekolah ini sampai saat ini lebih dikenal dengan Institut Teknologi Bnadung (ITB). Pada awal dekade abad ke 20 Kota Bandung mulai ditata dalam konsep Taman. Mseki konsep ini dalam perjalanan waktu mengalami metamorfosa, pada penghujung abad ini masih ditemukan dengan jelas betapa Bandung masih memiliki ciri khasnya sebagai kota Taman.
Bandung Kota Taman, Kota Kembang yang inah penuh kenangan, kaya dengan peninggalan sejarah lama. Ia pioneer dan inovatif dalam berbagai sudut, satu diantaranya masih dapat ditemui gedung bersejarah seperti Gedung Sate dan Gedung Merdeka.

Bangunan dari berbagai macam gaya arsitektur bisa ditemukan di Bandung diantaranya adalah Art Deco dan Indo Eropa yang enabah khasanah daya tarik Kota Bandung, dan disalah satu sudut kota, di daerah kawasan Bumi Ganesha ITB, dipertigaan Jalan Tamansari dan Jalan Sawunggaling (dahuu berama dacosta Boulevard) disela ribunan pepohonan yang sejuk ditemukan sosok bangunan rumah tinggal bergaya indo eropa yang elok pada zamannya.

Walaupun ditelan masa keberadaannya masih anggun dan kokoh dan lestari, membersitkan nostalgia kaum ilmuwan. Disini mereka bergelut dengan waktu menuntut ilmu sambil bersosialisasi denga lingkungan.

Rumah Bumi Sawunggaling ini dibangun pada tahun 1920. Semenjak awal Rumah Bumi Sawunggaling ini dihuni oleh seorag wanita Belanda bernama Merv. Bosch Jacobs, sejak semuala dibangun Rumah Bumi Sawunggaling ini sudah mempunyai hubungan dengan ITB karena salah satu instruktur ITB berkebangsaan Belanda tinggal di rumah ini.

Pada tahun 1942, tentara Jepang masuk ke Indonesia dan orang-orang Belanda yang tinggal di Bandung, khususnya bagi para instruktur ITB diusir dari tempat tinggal masing-masing oleh tentara Jepang. Kemudian Merv. Bosch menampung mereka para instruktur ITB itu untuk sementara tinggal di Rumah Bumi Sawunggaling.

Seiring dengan kalahnya Jepang pada perang dunia ke II kemudian mereka meninggalkan Indonesia dan sekaligus Indonesia diproklamirkan kemerdekaannya pada tahun 1945. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Rumah Bumi Sawunggaling ditinggalkan yang kemudian dihibahkan oleh pemiliknya, dan selanjutnya bangunan ini diambil alih oleh Pemerintah Indonesia dan kemudian difungikan sebagai asrama putri pertama untuk mahasiswi ITB yang kemudian dikenal dengan sebutan Dames Internat.

Asrama Putri atau Dames Internat tersebut berlangsung sampai tahun 1959 dan kemudian dialih fungsikan menjadi asrama putra ITB atau lebih dikenal dengan sebutan Rumah E, dari tahun 1959-1994.

Dengan pesatnya perkembangan ITB, meningkatnya jumlah mahasiswa serta tamu-tamu ITB, Prof. Wiranto Arismunandar sebagai rektor ITB saat itu, memberikan gagasan untuk menjadikan Rumah E tersebut sebagai Wisma tamu ITB Sawunggaling, program pengosongan, renovasi dan berbagai hal lainya mulai dilakukan dan pada tanggal 6 Januari 1997 diresmikan Rumah E tersebut menjadi Wisma Tamu ITB Sawunggaling oleh Prof. Wiranto Arismunandar.

Selama satu tahun lebih beroperasi, Wisma Tamu ITB Sawunggaling ditingkatkan pelayanannya menjadi hotel Sawunggaling yan kemudia diesmikan pada tanggal 27 April 1998 oleh Prof. DR. Ir. Lilik Hendrajaya, M.Sc. Sebagai rektor IT saat itu.

Dan sampai saat ini bangunan ini dioperasikan sebagai hotel dengan nama Bumi Sawunggaling.***

Sumber: Hotel Sawunggaling

No comments:

Post a Comment